Sang Panutan


(¯`’•.¸(¯`’•.¸*♥♥ Assalamualaikum ♥♥*¸.•’´¯)¸.•’ ´¯)

Allah telah berfirman dalam Ayatullah Al-Ahzab ayat 21 “ Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu” dan SSurah Al-‘Afaff ayat 158 “ Ikutlah Rasulullah supaya kamu mendapat petunjuk “.

Banyak orang yang merasa kesulitan untuk mnjadikan Rasulullah sebagai idolanya dengan alsan tidak pernah melihat secara langsung,tidak pernah mengetahu keindahan akhlaqnya secara terang. Sebenarnya untuk mencintai Muhammad SAW tidak perlu kita mebayangkan fisiknya tetapi kenalilah beliau dari keagungan keperibadiannya. Kita harus mampu menembus rasa cinta yang hanya didasarkan hal-hal nyata yang dapat dilihat atau diraba . keindahan sejati bukanlah terdapat dari kulit luarnya. Kita senang buku jangan karena covernya atau pun kemewahan kertasnya,tetapi karena kearifan dan kesejukan isi tulisanya. Begitu juga kita jangn memnadang kesalehan seseorang oaring dri tanda hitam di keningnya,peci putih yang dipakainya atau pun tasbih yang selalu berada di tangannya.

Berikut ini adalah secuil dari keindahan Akhlaq Rasulullah. Semoga kita bias memperkuat tekad kita menjadikan Muhammad SAW sebagai suri tauladan dalam setiap tindakan kita :

J beliau selalu memperhatikan duka cita oaring lain. Keluh kesah selelu ditanggapinya dn orang yang memerlukan bantuan selalu ditolongnya

J beliau senantiasa menghapuskan sikap yang menunjukan pembedaan terhadap dirinya. Pernh disuatu perjalann bersama para sahabatnya setelah tiba waktu makan,para sahabat bermaksud hendak menyembelih kambing. Yang seoarang berkata : “biar aku yang menyembelihnya” yang seoarang lagi berkata “ akuah yang mengulitinya” yang lain berkata “ aku yang memasaknya” tiba2 Rasulullah bersabda” biarkan aku yang mencari kayu bakarnya”. Para sahabt serentak  menolak” Ya Rasulullah biar kami saja yg bekerja kami sanggup tuk lakukan semuanya”. Lalu leleki mulia itu bersabda “ aku tidak suka jiak aku diistimewakan mlebihi kalian semua.”

J pernah suatu ketika beliau pulang larut malam sehabis berdakwah. Dari sela pintu ruamhnya ia melihat istrinya Aisyah sedang tertidur lelap. SubhanAllah lelaki agung ini akhirya memilih tidur di teras rumahnya daripada harus mengganggu tidur nyenyak istrinya

J beliau seorang pecinta keadilan yang tanpa ragu-ragu berkata dengan lantang : “siapa yang merasa punggungnya pernah aku sakiti,inilah punggungku siap untuk dituntut balas”

J belau seorang yang kalbunya tergetar melihat hewan memikul beban lebih dari kemampuan.

Leave a comment